Ini adalah review saya kedua kalinya tentang mata kuliah IKM (Ilmu Kesehatan Masyarakat), haha. Topik yang saya angkat kali ini adalah permasalahan gizi dan solusinya, maklum dimana-mana terjadi ini masalah yang kadang disebut malnutrisi, entah yang bersifat kurang (undernutrition/deficiency) dimana kurang ini ada yang kurang gizi makro (KEP/Kurang Energi dan Protein) ada yang kurang gizi mikro (KVA/Kurang Vitamin A, GAKY/Gangguan Akibat Kurang Yodium, AGB/Anemia Gizi Besi, Kurang Zn/Zinc), atau yang bersifat lebih (overnutrition/toxicity) ya kayak overweight dan obesitas. Tuh banyak kan macam-macamnya.
Lalu skrining masalah gizi di atas bisa dengan antropometri gizi yaitu dengan menggunakan parameter ukuran tubuh manusia yaitu BB (Berat Badan), TB (Tinggi Badan), BMI (Body Mass Index = BB/TB2), LiLa (Lingkar Lengan Atas). Dimana pada usia balita memakai parameter BB, TB, dan umur, usia sekolah memakai BB dan TB, usia remaja memakai BMI dan umur, usia dewasa memakai BMI saja. Alat pencatatannya bisa memakai KMS (Kartu Menuju Sehat) pada usia balita, sekolah, dan remaja. Ngomong2 BMI ini dibilang normal kalau nilainya 18,5-24,9, rendah ya dibawahnya, 25 - 29,9 itu overweight, 30 ke atas itu obesitas dengan 3 grade, grade satu sampai 34,9, grade dua sampai 39,9, grade tiga ya 40 ke atas. Lalu LiLa itu rendah kalau <23,5 cm dimana LiLa berpotensi tinggi Kurang Energi Kronik (KEK), sebaiknya memang >23,5 cm sih.
Lalu skrining masalah gizi di atas bisa dengan antropometri gizi yaitu dengan menggunakan parameter ukuran tubuh manusia yaitu BB (Berat Badan), TB (Tinggi Badan), BMI (Body Mass Index = BB/TB2), LiLa (Lingkar Lengan Atas). Dimana pada usia balita memakai parameter BB, TB, dan umur, usia sekolah memakai BB dan TB, usia remaja memakai BMI dan umur, usia dewasa memakai BMI saja. Alat pencatatannya bisa memakai KMS (Kartu Menuju Sehat) pada usia balita, sekolah, dan remaja. Ngomong2 BMI ini dibilang normal kalau nilainya 18,5-24,9, rendah ya dibawahnya, 25 - 29,9 itu overweight, 30 ke atas itu obesitas dengan 3 grade, grade satu sampai 34,9, grade dua sampai 39,9, grade tiga ya 40 ke atas. Lalu LiLa itu rendah kalau <23,5 cm dimana LiLa berpotensi tinggi Kurang Energi Kronik (KEK), sebaiknya memang >23,5 cm sih.
Mengenai macam-macam masalah gizi di atas ada beberapa yang ingin kutulis, tentang GAKY contohnya, itu kalau kita ingin survei sasarannya anak SD saja karena dari mereka bisa mewakili masyarakat sekitar, dan menentukan grade keparahannya memakai Total Goitre Rate dimana ada 3 grade: endemis ringan 10-19,9%, endemis sedang 20-29,9%, dan endemis berat >30%. Lalu untuk AGB yang berarti Haemoglobin(Hb)nya rendah, level Hb yang bagus sesuai WHO untuk anak 0,5-6thn=11, anak 6-14thn=12, laki dewasa=13, perempuan tidak hamil=12, dan ibu hamil=11 g/dL. Kalau dibawah itu berarti kena anemia gizi/AGB.
Dari tadi yang kubicarakan kayaknya hanya bentuk masalah gizi dan parameter skriningnya saja, sekarang mau tak ulas tentang sistem penanganannya nih. Mengenai sistem dari kewaspadaan pangan dan gizi, tahap pertama yang perlu dilakukan adalah survei epidemiologi supaya tau luas sebaran masalahnya seberapa. Lalu institusi yang punya fungsi untuk melayani masalah ini ada banyak seperti sekolah, asrama, tempat penitipan anak, pusat kebugaran, puskesmas, rumah sakit, dan "rumah tahanan" :D. Yah ini semua semata-mata untuk membuat masalah gizi yang ada bisa berkurang dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tentunya. Amin . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar