Senin, 14 November 2011

Insufisiensi Vena Kronik (CVI)

Insufisiensi vena kronik (CVI) adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah kaki tidak mampu memompa cukup darah kembali ke jantung. Hal ini disebabkan oleh adanya bawaan atau kerusakan pada katup vena; vena inkompetensi dari trombi, dan pembentukan trombus yang terutama disebabkan oleh stasis vena, hiperkoagulabilitas, dan trauma endotel, yang dikenal sebagai Virchow triad.

Ada beberapa faktor risiko yang akan mempengaruhi individu untuk CVI. Bertambahnya usia merupakan salah satu faktor risiko sejak kejadian CVI berbanding lurus dengan usia. Sebuah riwayat keluarga deep vein thrombosis (DVT) yang menyebabkan inkompetensi katup yang hasil untuk arus balik dan tekanan vena meningkat juga predisposisi individu untuk CVI. Gaya hidup menetap, obesitas, dan berdiri lama meningkatkan tekanan vena yang membuatnya menjadi faktor risiko. Dan terakhir, ada peningkatan risiko untuk CVI pada individu yang merokok.


Orang dengan CVI mengalami varises karena peningkatan tekanan vena pada kaki. Keluhan ketidaknyamanan kaki yang umum terutama karena hipertensi vena dari berdiri terlalu lama. Pasien akan menggambarkan ini sebagai sensasi terbakar, rasa nyeri, atau berat di kaki. Edema kaki juga hadir karena kerusakan pada membran kapiler. Perubahan kulit di kaki juga dapat dilihat karena kapiler proliferasi, nekrosis lemak, dan fibrosis dari jaringan kulit dan subkutan. Kulit tampak kemerahan atau cokelat karena deposisi hemosiderin. Ulkus kulit sering terlihat akibat aliran darah yang buruk ke ekstremitas bawah.

Selasa, 26 April 2011

Pertanyaan tentang Keluh Kesah Kehidupan dan Al-Qur'anlah Jawabannya =)

Tiba-tiba kumendapat sebuah sms dari salah seorang teman SMAku dan isinya tentang mengingat ayat Al-Qur'an disaat kita mendapat ujian, cobaan, dll, begitu menyentuh sekali hati ini untuk mengingat-Nya, ya kurang lebihnya seperti di bawah ini :

Kenapa aku tidak mendapat yang diinginkan?
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah : 216)

Kenapa aku diuji?
"Patutkah manusia menyangka bahwa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: "Kami beriman", sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)?" (QS. Al-Ankabut : 2)
"Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman, dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta." (QS. Al-Ankabut : 3)

Selasa, 01 Februari 2011

Memandangi Langit, Kurenungi Kehidupan

Malam berganti pagi
sejuk mulai kurasa
dalam hening sepi
bertajuk indah rasa

Surau unjuk suaranya
lantunan adzan mulai berkumandang
ayam unjuk kokoknya
burung mulai bernyanyi riang

Waktupun berjalan
tak lama kemudian
tampak kehidupan
berisi penuh kesibukan

Sepi berganti ramai
bising mulai kurasa
dalam suasana pagi
beriring banyak suara

Korelasi Pearson

Korelasi Pearson merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linier dari dua veriabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan salah satu variabel disertai dengan perubahan variabel lainnya, baik dalam arah yang sama ataupun arah yang sebaliknya.  Harus diingat bahwa nilai koefisien korelasi yang kecil (tidak signifikan) bukan berarti kedua variabel tersebut tidak saling berhubungan.  Mungkin saja dua variabel mempunyai keeratan hubungan yang kuat namun nilai koefisien korelasinya mendekati nol, misalnya pada kasus hubungan non linier. Dengan demikian, koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan hubungan linier dan tidak pada hubungan non linierHarus diingat pula bahwa adanya hubungan linier yang kuat di antara variabel tidak selalu berarti ada hubungan kausalitas, sebab-akibat.